Flanella, Band Asal Malang yang Berusaha Meraih Kejayaan Kembali
26 November 2015
Di tahun 2003, Flanella meraih puncak kejayaannya di belantika musik nasional. Lagu-lagunya seperti Bila Engkau dan Cinta Abadi yang Terluka sangat hit. Namun, seiring dengan banyaknya grup band baru, nama Flanella kian meredup. Kini, grup band yang bermarkas di Mertojoyo, Lowokwaru ini bangkit lagi.
BAYU MULYA PUTRA
Potongan lagu berjudul Bila Engkau danCinta Abadi yang Terluka mengalun begitu romantis di ruang redaksi Jawa Pos Radar Malang, Selasa sore (24/11). Kru redaksiJawa Pos Radar Malang pun didapuk sebagai backing vocal dengan iringan gitar akustik yang merdu. Suara sang vokalis, Kidnep masih tak berubah seperti ketika jaya dulu. Suaranya begitu melankolis.
Itulah suasana ketika grup band Flanella yang dimotori Kidnep, memberikan surprise kepada kru Jawa Pos Radar Malang.
Kehadiran Flanella kemarin sekaligus mohon restu atas bangkitnya kembali grup yang digawangi Kidnep (vokalis), Catur (drumer), Kunya (basis), Ayik (gitar), dan Onky (keybordist) itu. Ya, sudah sekitar lima tahun Flanella memang ’bertapa’. Namanya seolah tenggelam bak ditelan bumi. Kini, Flanella bangkit dengan melahirkan album keempat bertajuk ’Surfresh’. Ada 9 judul lagu yang rencananya akan dirilis 18 Desember mendatang. Pada Oktober lalu, mereka merilis single terbaru mereka berjudul Tiada Duanya.
Datang memimpin rombongan, Kidnep menjelaskan bahwa single terbarunya itu sudah diputar di beberapa kota. ”Pada 26 Oktober lalu, lagu itu sudah diputar serentak di 80 radio se-Indonesia,” terang vokalis dan juga pencipta lagu di album-album Flanella itu. Hasilnya, menurut dia, cukup mengesankan. Karena hingga saat ini,single berjudul Tiada Duanya itu terus naik di top chart radio-radio. Sambutan dari penggemar Flanella juga cukup bagus. Karena saat interaktif dilakukan 17 November di Stasiun Radio Pro2 FM,#Pro2FMFlanella menjadi trending topicnasional. Besarnya sambutan hangat yang didapat Flanella Band agaknya cukup beralasan.
Sebab, mereka memang cukup lama absen dengan karya-karya terbarunya. Terakhir, album ketiga bertajuk Berjuta Rasa lah yang dirilis mereka di tahun 2009. Di album itu, beberapa lagu yang berjudul Selamat Tinggal Cinta Pertama dan Sah sempat booming. Praktis, sejak saat itu tak terdengar lagi karya-karya lagu melankolis dari Flanella.
Drumer Flanella, Catur menambahkan, sebenarnya sejak tahun 2009 lalu mereka sudah mulai mengerjakan materi-materi untuk album berikutnya. Sembari mengisi waktu mengerjakan materi-materi lagu, bandnya sibuk manggung off air. ”Di beberapa kota di Kalimantan, kita sempat menerima tawaran tampil off air. Jadi sebenarnya kita masih eksis main band,” tambah Catur.
Setelah melakoni beberapa rutinitas itu, di akhir tahun ini pun mereka akhirnya meneguhkan diri untuk merilis album keempatnya. Selain untuk mengobati kerinduan para penggemarnya, album itu juga menjadi bukti bahwa band asal Malang ini masih eksis di dunia permusikan.
Mengambil tajuk Surfresh, ada dua maksud yang hendak mereka sampaikan. Yaknisurprise dan fresh. Surprise, karena seluruh proses penggarapan album keempat dilakukan oleh personel mereka. ”Di album ini, kita lebih detail menggarap setiap lagu,cover, dan sebagainya,” tambah gitaris Flanella, Ayik.
Berbeda dengan ketiga album sebelumnya yang digarap label rekaman nasional, di album keempat kali ini mereka memang menggunakan production house sendiri. Karena lagu Tiada Duanya ditolak oleh salah satu label nasional. Karena itu, Flanella memilih untuk merekam sendiri lagunya. Tentu setelah dilakukan aransemen ulang. Itu pulalah yang menjadi salah satu implikasi dari kata fresh yang mereka gunakan dalam album. Karena digarapproduction house mereka sendiri, tentu penjualan album dilakukan mereka sendiri. Untuk itu, cara-cara penjualan secara onlinelah yang akan dilakukan. Mengandalkanwebsite resmi Flanella Band, penjualan album banyak dilakukan. Dari ancang-ancang awal, mereka menargetkan akan mencetak 1.000 copy album terlebih dahulu. Belum sempat di-launching, pesanan hampir separonya sudah datang dari penggemar Flanella.
Nampaknya, para penggemar band Flanella banyak yang penasaran dengan sisi freshyang diusung mereka. Sisi fresh lainnya juga bisa dilihat dari personel band. Di mana, pergantian di posisi basis dari Dhana menuju Kunya dilakukan. Tak cukup dengan itu, materi-materi lagu yang ada dalam album terbaru mereka juga dipastikan berbeda dengan album-album sebelumnya. Bila, mayoritas lagu di album sebelumnya didominasi musik-musik melankolis, maka di album terbaru, beberapa sentuhan baru dilakukan para personel Flanella. Ada tiga lagu melankolis yang diistilahkan mereka dengan ’konsep lama’. Sementara enam lagu lainnya dihadirkan dengan ’konsep baru’. Dengan beat-beat lagu yang lebih cepat dari sebelumnya. ”Ada yang rock alternatif, ada yang sedikit musik punk, ada yang seperti musiknya Nirvana (grunge),” tambah Ayik.
Meski warna musik yang dihadirkan dalam album terbaru akan berbeda, namun dia memastikan bahwa penggemar Flanella Band tetap tak akan kehilangan warna vokal dari Kidnep. Contohnya akan tersaji di lagu-lagu berjudul Senyawa, Hidup Ini Indah, danForever Young. Sempat memperdengarkan beberapa lagu barunya itu, terlihat alunan musik memang dibuat lebih cepat dari lagu-lagu sebelumnya. Perbedaan menurut mereka juga tersaji dalam cover album. ”Kalau biasanya cover album berbentuk segi empat, kita menggunakan cover album segi delapan,” sambung basis Flanella, Kunya.
Mengambil warna dasar hitam dan putih,cover album nampak dihiasi berbagai gambar. Dijelaskan Kunya, gambar-gambar yang tersaji dalam cover itu menggambarkan setiap lagu yang mereka usung. (*/c1/abm)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar